

Pejuang Muda adalah laboratorium sosial bagi para mahasiswa mengaplikasikan ilmu dan pengetahuannya untuk memberi dampak sosial secara konkret. Melalui Program setara 20 SKS ini, mahasiswa akan ditantang untuk belajar dari warga sekaligus berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah, pemuka masyarakat, tokoh agama setempat serta seluruh stakeholder penggerak sosial di daerah.
Program ini adalah ciptaan dari salah satu Kementerian yang berkecimpung di bagin Sosial, yakni Kementerian Sosial Republik Indonesia. Melalui program Pejuang Muda ini yang berkolaborasi dengan 2 Kementerian lainnya, yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama Republik Indonesia. Ketiga kementerian ini memiliki jobdesk dan peran nya masing-masing dalam memberikan wahana pembelajaran bidang sosial yang terintegral secara bersamaan.
2 Mahasiswa STKIP Setia Budhi Rangkasbitung lolos dalam seleksi yang disediakan oleh Program Pejuang Muda yang mampu bersaing lebih dari 11.000 mahasiswa se-Nusantara, Ratu Nisya Yulianti dan Abdul Rohman lolos tergabung dalam 3.000 mahasiswa yang berhasil masuk tahap akhir seleksi. Ini merupakan bukti bahwa kampus STKIP Setia Budhi Rangkasbitung mampu bersaing dalam lingkup kegiatan dan tingkatan manapun.
Berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan oleh peserta Pejuang Muda, salah satunya Program Verifikasi dan Validasi Data Penerima Bantuan Sosial ini memberikan latihan dan kontribusi nyata mahasiswa dalam membantu relevansi dan sinkronasi data dan fakta yang ada dilapangan. Selain daripada itu, kegiatan inti lainnya pun tersedia yakni Proyeksi Sosial yang dimana mahasiswa harus mampu menciptakan suatu inovasi yang tergerak dalam bidang sosial dan usaha yakni Sosial Entrepeneurship yang juga memiliki sistem saing se-Nusantara.
Ratu Nisya Yulianti yang tergabung dalam beberapa peserta Pejuang Muda lainnya yang terdiri dari berbagai daerah seperti Kediri, Bandung, Jakarta, Bogor dll ini mampu mengimplementasikan kemampuan dirinya melalui Kepemimpinannya dalam suatu tim di penempatan daerah Kabupaten Lebak selama program ini berlangsung.
“Awalnya saya menaruh rasa ketidakpercayaan diri pada saat pengumuman berlangsung saya ditempatkan dan dikolaborasikan dengan kawan-kawan yang notabene Mahasiswa dari Universitas yang menyandang kata Favorite itu, tetapi ketika pelaksanaan berlangsung bahkan 13 rekan tim yang notabene Mahasiswa Universitas luar itu mengapresiasi dan mempercayai saya sebagai Ketua dalam Program Pejuang Muda Kementerian Sosial RI di Wilayah Kabupaten Lebak. Ini menandakan bahwa kampus itu tidak menjamin kualitas mahasiswanya, tetapi mahasiswa nya lah yang akan menjamin kelayakan dan keunggulan kampus nya. Saya banyak belajar betul dari program Pejuang Muda ini, ketika saya bukan hanya dibebankan oleh tugas di lapangan saja tetapi tugas akademik yang harus ditempuh oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, program ini sangat sempurna dan mampu melahirkan jiwa kostrad dan intelek secara bersamaan hanya tinggal peran mahasiswa yang harus mau ikut mengarunginya”. Ujar Ratu Nisya Yulianti sebagai Ketua Tim Pejuang Muda Kementerian Sosial RI Kabupaten Lebak sekaligus Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia STKIP Setia Budhi Rangkasbitung.
Setelah hampir 3 bulan menjalankan tugas yang dibebankan oleh 3 Kementerian Republik Indonesia itu, Ratu Nisya dan Abdul Rohman resmi telah menyelesaikan tugas dengan amat sangat baik. Pelepasan itu disambut baik oleh Ketua STKIP Setia Budhi Rangkasbitung, Wakil Ketua 1 Bidang Akademik dan Wakil Ketua 3 Bidang Kemahasiswaan STKIP Setia Budhi Rangkasbitung.
“Saya turut bangga dan mengapresiasi betul kepada mahasiswa yang tergabung dalam program Pejuang Muda ini, apalagi mendengar bahwa salah satu mahasiswa terbaik kami menjadi garda terdepan dalam program Pejuang Muda ini dan sudah layak untuk dapat menjadi agen serta icon kampus untuk membantu memajukan dan menjadi contoh perubahan untuk mahasiswa yang lainnya.” Ujar Ridwan Sudirman, M.Pd Wakil Ketua 3 Bidang Kemahasiswaan STKIP Setia Budhi Rangkasbitung